Monday, August 6, 2012

CERPEN #1

  Penduduk Dari Surga :')

aku pernah bermimpi tentang seseorang entah siapa... ia hanya muncul lalu lenyap semaunya. yang kuyakini adalah kepergiannya meninggalkan gores kedamaian dalam hati.lalu menimpakan pencarian yang begitu panjang.aneh. tak biasanya aku bermimpi seperti itu. aku hanya terdampar disuatu tempat asing. gelap. tak ada siapa-siapa disana. alam pun makin betah dengan kebisuannya. hanya angin kering yang mampu mengusap tubuhku.namun akhirnya berhembus membawa aroma kesunyian.mata yang selama ini buta, kini telah menemukan sinarnya. ribuan cahaya warna-warni tiba-tiba berpendar bebas. berkilauan menghiasi angkasa. langit telah berganti mahkota. cahaya maha agung telah menempati singgasananya dengan gagah. menyuguhkan berjuta puja setiap insan. berwarna-warni bunga menari-nari diatas hamparan surga. kemudian datang kepadanya ribuan kupu-kupu yang elok. tak lelah-lelahnya mata ini memandang dengan sinar ketakjuban. lalu kucoba menari bersama mereka. berlari mengitari taman surga. namun ada sesuatu yang membuat langkahku terhenti. ratusan, bahkan ribuan wajah-wajah elok dan tampan saling memancarkan sinar keemasannya. hingga menjadikan hari makin bersinar. ingin aku ikut bersenda gurau bersama mereka. namun bagai memeluk sebuah gunung itu mustahil. aku merasa hina dihadapan mereka. banyak noda dalam diriku. hingga secercah cahaya pun tak mampu melukiskan sinarnya. lalu datang kepadaku salah-satu dari mereka. seorang lelaki berjubah putih berdiri dengan gagah perkasa dihadapanku. napasku satu-satu. dan mataku pun tak berani lagi berkedip. ia memberiku satu bunga. lalu ia selipkan ditelingaku. aku tak mengerti apa yang dia lakukan. karena setelah itu dia kembali kepada teman-temannya tanpa berkata satu basa pun. lambaian tangan dan senyuman damai menjadi salam perpisahan. mereka perlahan menjauh, lalu hilang ditelan jarak. aku kembali sendiri. tapi lantunan kumandang suara takbir tiba-tiba berlabuh ditelingaku. begitu merdu dan indah. hingga aku terbawa melayang bersamanya."sayang, bangun !! ambil wudhu, sudah subuh!!"ternyata malam sudah siap menyambut pagi. tak kusangka alarm yang terus berkicau menunggu majikannya bangun hanya menjadi barang tak berguna. mungkin karena lelahnya perjalanan menuju rumah nenek siang tadi. atau ... mungkin karena terlalu asyik menikmati mimpi ... oh ya! belum sempat terbangun aku kembali termenung dan melukiskan tanda tanya besar.sebenarnya apakah arti dari mimpiku tadi? atau hanya sekedar bunga tidur? kurasa 'jembatan varoll' di otakku cepat ambruk jika memikirkan hal itu."belum bangun? cepat mandi dan shalat subuh! shalat i'd sebentar lagi pula!""baik, baik, baik, baik.."aduh! kembali terlena dengan godaan setan. shalat pun sampai kesiangan. apalagi mendengar ocehan sang mama yang super duper cerewet. tambah pening lah otakku. bergegas kuambil air wudhu. begitu sejuk terasa. segala amarahku sirna. kemudian dalam setiap sujudku, kulantunkan ayat suci dalam hati dihadapan permadani sajadah. kebahagiaan memancar dari tasik abadi. pagi buta menjelang. suasana lebaran begitu terasa. gema takbir mengiringi perjalanan mereka menuju rumah tuhan. tak lupa aroma wewangian ikut meramaikan suasana. aku berjalan diantara mereka dengan langkah terbata-bata. ada yang aneh dihari ini. entah apa.. kuputuskan untuk tidak peduli. seperti air yang mengalir."minal aidzin walfaidzin"begitulah adanya. perjalananku diwarnai dengan maaf-maafan. tali persaudaraan yang begitu kuat. keramahtamahan mereka cukup memberiku senyuman indah. kepingan waktu yang menghujan membuat langkahku terhenti dirumah. sungguh! jika waktu bisa terulang, ku ingin kembali pada masa ini. pengampunan dan tangis terpancar penuh keikhlasan. saatnya untuk berziarah ke makam kakek tercinta. aku masih tak percaya adakah dia didalam sana? padahal kehadirannya masih kurasakan. tangis pun kembali menghujam dan menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan kerabat yang ditinggalkan. semua itu masih kami rasakan pula. deretan cerita-cerita pedih teruntai melalui cucuran air mata mereka. cerita tentang kebaikan almarhum yang belum terbalaskan akhirnya berubah penyesalan. itu juga yang masih menghanjal dipikiranku. luka yang masih tergores jelas. saat dimana diriku terpenjara dalam keputus-asaan. saat diriku harus menerima kenyataan bahwa hidup ini sungguh tak berarti lagi. hidup dalam kabut yang tebal. lalu kakek datang membawa cahaya. namun saat cahaya itu mulai menari-nari dilembah abadi, dia pergi. iya. disaat aku bisa berjalan lagi. disaat aku bisa bebas dari keterpurukan setahun lalu. yang mengharuskanku terbaring sekian lama. menanamkan kepediahan dan penderitaan. pupus sudah harapanku. bukan hanya saat ini, tetapi seterusanya. ingin rasanya ku menangis sekerasnya. memprotes ketidak-adilan Tuhan. namun, hanya bisa meningkahi sepi, itu tak mungkin. lalu seseorang hadir mengulurkan tangannya. walaupun dengan langkah dan nafas yang terbata-bata. dia mencoba membuat diriku bangkit. bahwa masih ada cahaya terang yang tersembunya. dia bantu aku meraihnya. belum sempat kami membalas bergunung-gunung jasanya. bahkan setitik jasa yang masih kami simpan tak dapat lagi dipersembahkan. dia telah berpulang. namun kepergiannya meninggalkan berjuta petuah-petuahnya yang mampu membakar semangat kami. istri, anak dan cucu-cucumu kan selalu menghiasi malam dengan doa. sebagai rasa terimakasih. seperti katamu, bahwa waktu itu bagaikan kertas putih. mudah ternodai, namun sulit untuk sirna. kau selalu berpesan, syukurilah waktu dengan kebaikan. karena itu akan menjadi saksi bisu perbuatan kita dihadapan Tuhan. "Kakak yakin, dia itu kakekmu" jawab kaka saat aku menceritakan mimpiku."Benarkan itu?"mungkin kaka benar, dialah kakek yang hadir dalam mimpiku. orang misterius itu. seorang lelaki berjubah putih. aku sangat yakin kakek bahagia bersama penduduk surga disana. hidup damai diantara doa yang menghujam. hidup damai menunggu janji agung sang pencipta.Tuhan, ijinkanlah kakek hadir dalam mimpiku sekali lagi. Aku rindu ...

2 comments: